FORMULASI MEMBENTUK KADER PERGERAKAN ULUL ALBAB

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Manusia dikatakan sebagai ulul albab saat ia sudah mampu menjalankan tugasnya sebagai manusia yang sesungguhnya. Sedangkan tugas manusia di dunia ini sebenarnya hanya dua, yang mana keduanya memang sangat simple tapi tidak mudah untuk dilakukan. Dua tugas itu adalah menjaga keimanan dan mengelola dunia sebagaimana yang tertera di dalam Al Quran.

Disebut sebagai manusia ulul albab, apabila ia memang sudah memberikan manfaat kepada orang lain dan lingkungannya. Karena definisi dari ulul albab sendiri adalah manusia yang senantiasa haus akan ilmu pengetahuan tetapi tidak lupa untuk selalu mengucap dzikir. Dimana kehausan akan ilmu itu harus selalu diberi minuman ilmu. Dimana dzikir itu senantiasa mengiringi kehidupannya. Dan semuanya diakumulasikan dalam usaha untuk membantu serta memudahkan orang lain dalam berbagai masalah. Itulah kader ulul albab yang bermanfaat untuk orang lain.
Membentuk kader ulul albab merupakan suatu hal yang memang harus dilakukan untuk warga pergerakan khususnya. Sebab mengingat bahwasanya motto dari PMII sendiri adalah dzikir, fikir, dan amal sholeh. Jadi meskipun kita memang sudah masuk dalam lingkaran masyarakat ulul albab, kita harus tetap membentuk dan membenahi kembali diri kita serta seluruh masyarakat pergerakan untuk mematrikan motto tersebut dalam hatinya serta benar-benar mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana kita membentuk dan membenahi pribadi rakyat pergerakan untuk menjadi generasi ulul albab ?

Sebenarnya kita sudah memiliki trik jitu dan ampuh untuk mencapai cita-cita menjadi rakyat pergerakan yang ulul albab. Sebab ideologi kita sudah mencakup semuanya. Hanya saja kembali lagi kepada kita. Mampukah kita untuk konsisten melaksanakannya ?

Motto PMII adalah dzikir, fikir, dan amal sholeh. Saya katakan bahwa ini sudah modal awal terbaik untuk menuju masyarakat ulul albab. Ketiga hal ini sudah mencakup semua elemen ulul albab. Maka kita harus mengerahkan, mengeraskan, dan menggiatkan usaha kita untuk melaksanakan ketiga motto itu dalam hidup kita dengan tetap bernaungan pada bendera pergerakan.

Selain itu ke-empat nilai dasar pergerakan (NDP) harus kembali direnungi, dilaksanakan, dan ditegakkan. Keempat nilai seperti yang kita tahu yakni Tauhid, hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antara manusia dengan manusia, serta hubungan antara manusia dengan alam, adalah pondasi kuat dalam membentuk pribadi ulul albab. Seperti halnya pancasila sebagai ideologi negara yang harus dipatuhi dan dilaksakan untuk mencapai negara yang makmur, maka NDP juga harus dilaksanakan untuk mencapai pribadi  ulul albab yang luhur. Karena seperti yang kita tahu bahwa NDP sudah bukan sekedar ideologi lagi. Namun dianggap lebih luas dan lebih tinggi dari arti kata ideologi. Kenapa demikian ?

Alasannya adalah NDP memiliki tiga fungi vital yaitu sebagai kerangka refleksi (landasan dalam berpikir), kerangka aksi (landasan berpijak), dan kerangka ideologis (sumber motivasi).[1] Jika kita menilik 4 nilai tadi, maka NDP tidak hanya bicara tentang kerangka berpikir antar manusia, tapi juga menerangkan hubungan vertical dengan Allah SWT.

Selain itu, jika kita ingin menjadi pribadi pergerakan yang ulul albab maka kita juga harus menguatkan nilai-nilai Aswaja. Ini adalah modal selanjutnya yang dimiliki oleh rakyat pergerakan. Seperti yang kita tahu bahwa Aswaja dipahami rakyat pergerakan sebagai Manhajul Fikr (landasan berpikir) dan Manhaj Taghayyur Al-ijtima’i (pola perubahan sosial).[2] Didalamnya terdapat 4 nilai utama yang mana nilai-nilai ini hampir sama fungsinya seperti norma. Karena secara tidak sadar, keempat nilai tersebut akan mengatur bagaimana seharusnya rakyat pergerakan bersikap dan bertindak. Nilai-nilai itu antara lain, nilai kemoderatan, nilai toleransi, nilai keseimbangan, dan nilai keadilan.

Dari penjelasan panjang di atas, bisa kita simpulkan bahwasanya jika kita ingin membentuk pribadi pergerakan ulul albab, maka kita hanya tinggal memperkuat, mempertegas, dan lebih konsisten lagi dalam melaksanakan Motto, NDP, dan ke-Aswajaan PMII dalam kehidupan sehari-hari. Karena semua elemen masyarakat ulul albab sudah terkandung lengkap pada modal-modal dasar PMII.

Jika kita mampu melaksanakannya dengan baik dan konsisten, maka menjadi pribadi ulul albab yang berilmu, beramal sholeh, dan bermanfaat bagi orang lain sudah tidak sulit lagi. Jika kita mengamalkan nilai-nilai PMII, maka menjadi manusia yang sesungguhnya seperti yang tertera dalam Al Quran sudah bukan mustahil lagi. Semua kembali kepada pribadi masing-masing.

TANGAN TERKEPAL DAN MAJU KE MUKA !!! HIDUP MAHASIWA INDONESIA ! HIDUP RAKYAT !


Wallahul Muafiq Illa Aqwa Mithoriq. Wassalamualaikum Warahmahtullah Wabarakatuh.
Vien Yulia Ambarwati – Rayon Ash-Shidiq Komisariat Universitas Trunojoyo Madura

Comments

Popular Posts